Sabtu, 18 Desember 2010

Fenomena Cybercrime

Cybercrime

Perkembangan Internet dan umumny dunia cyber tidak selamanya menghasilkan hal-hal yang postif. Salah satu hal negatif yang merupakan efek sampingannya antara lain adalah kejahatan di dunia cyber atau, cybercrime. Hilangnya batas ruang dan waktu di Internet mengubah banyak hal. Seseorang cracker di Rusia dapat masuk ke sebuah server di Pentagon tanpa ijin. Salahkah dia bila sistem di Pentagon terlalu lemah sehingga mudah ditembus? Apakah batasan dari sebuah cybercrime? Seorang yang baru “mengetuk pintu” (port scanning) komputer anda, apakah sudah dapat dikategorikan sebagai kejahatan? Apakah ini masih dalam batas ketidak-nyamanan (inconvenience) saja? Bagaimana pendapat anda tentang penyebar virus dan bahkan pembuat virus? Bagaimana kita menghadapi cybercrime ini? Bagaimana aturan / hukum yang cocok untuk mengatasi atau menanggulangi masalah cybercrime di Indonesia? Banyak sekali pertanyaan yang harus kita jawab.

Contoh kasus di Indonesia

Pencurian dan penggunaan account Internet milik orang lain. Salah satu kesulitan dari sebuah ISP (Internet Service Provider) adalah adanya account pelanggan mereka yang “dicuri” dan digunakan secara tidak sah. Berbeda dengan pencurian yang dilakukan secara fisik, “pencurian” account cukup menangkap “userid” dan “password” saja. Hanya informasi yang dicuri. Sementara itu orang yang kecurian tidak merasakan hilangnya “benda” yang dicuri. Pencurian baru terasa efeknya jika informasi ini digunakan oleh yang tidak berhak. Akibat dari pencurian ini, penggunan dibebani biaya penggunaan acocunt tersebut. Kasus ini banyak terjadi di ISP. Namun yang pernah diangkat adalah penggunaan account curian oleh dua Warnet di Bandung.
Membajak situs web. Salah satu kegiatan yang sering dilakukan oleh cracker adalah mengubah halaman web, yang dikenal dengan istilah deface. Pembajakan dapat dilakukan dengan mengeksploitasi lubang keamanan. Sekitar 4 bulan yang lalu, statistik di Indonesia menunjukkan satu (1) situs web dibajak setiap harinya. Hukum apa yang dapat digunakan untuk menjerat cracker ini?
Probing dan port scanning. Salah satu langkah yang dilakukan cracker sebelum masuk ke server yang ditargetkan adalah melakukan pengintaian. Cara yang dilakukan adalah dengan melakukan “port scanning” atau “probing” untuk melihat servis-servis apa saja yang tersedia di server target. Sebagai contoh, hasil scanning dapat menunjukkan bahwa server target menjalankan program web server Apache, mail server Sendmail, dan seterusnya. Analogi hal ini dengan dunia nyata adalah dengan melihat-lihat apakah pintu rumah anda terkunci, merek kunci yang digunakan, jendela mana yang terbuka, apakah pagar terkunci (menggunakan firewall atau tidak) dan seterusnya. Yang bersangkutan memang belum melakukan kegiatan pencurian atau penyerangan, akan tetapi kegiatan yang dilakukan sudah mencurigakan. Apakah hal ini dapat ditolerir (dikatakan sebagai tidak bersahabat atau unfriendly saja) ataukah sudah dalam batas yang tidak dapat dibenarkan sehingga dapat dianggap sebagai kejahatan?
Berbagai program yang digunakan untuk melakukan probing atau portscanning ini dapat diperoleh secara gratis di Internet. Salah satu program yang paling populer adalah “nmap” (untuk sistem yang berbasis UNIX, Linux) dan “Superscan” (untuk sistem yang berbasis Microsoft Windows). Selain mengidentifikasi port, nmap juga bahkan dapat mengidentifikasi jenis operating system yang digunakan.
budi@router:~$ nmap localhost

Starting nmap V. 2.12 by Fyodor (fyodor@dhp.com, www.insecure.org/nmap/)
Interesting ports on localhost (127.0.0.1):
Port    State       Protocol  Service
21      open        tcp        ftp
22      open        tcp        ssh
25      open        tcp        smtp
53      open        tcp        domain
80      open        tcp        http
110     open        tcp        pop-3
111     open        tcp        sunrpc
143     open        tcp        imap2
1008    open        tcp        ufsd
3128    open        tcp        squid-http

Nmap run completed -- 1 IP address (1 host up) scanned in 1 second
Apa yang harus dilakukan apabila server anda mendapat port scanning seperti contoh di atas? Kemana anda harus melaporkan keluhan (complaint) anda?
Virus. Seperti halnya di tempat lain, virus komputer pun menyebar di Indonesia. Penyebaran umumnya dilakukan dengan menggunakan email. Seringkali orang yang sistem emailnya terkena virus tidak sadar akan hal ini. Virus ini kemudian dikirimkan ke tempat lain melalui emailnya. Kasus virus ini sudah cukup banyak seperti virus Mellisa, I love you, dan SirCam. Untuk orang yang terkena virus, kemungkinan tidak banyak yang dapat kita lakukan. Akan tetapi, bagaimana jika ada orang Indonesia yang membuat virus (seperti kasus di Filipina)? Apakah diperbolehkan membuat virus komputer?
Denial of Service (DoS) dan Distributed DoS (DDos) attack. DoS attack merupakan serangan yang bertujuan untuk melumpuhkan target (hang, crash) sehingga dia tidak dapat memberikan layanan. Serangan ini tidak melakukan pencurian, penyadapan, ataupun pemalsuan data. Akan tetapi dengan hilangnya layanan maka target tidak dapat memberikan servis sehingga ada kerugian finansial. Bagaimana status dari DoS attack ini? Bayangkan bila seseorang dapat membuat ATM bank menjadi tidak berfungsi. Akibatnya nasabah bank tidak dapat melakukan transaksi dan bank (serta nasabah) dapat mengalami kerugian finansial.  DoS attack dapat ditujukan kepada server (komputer) dan juga dapat ditargetkan kepada jaringan (menghabiskan bandwidth). Tools untuk melakukan hal ini banyak tersebar di Internet. DDoS attack meningkatkan serangan ini dengan melakukannya dari berberapa (puluhan, ratusan, dan bahkan ribuan) komputer secara serentak. Efek yang dihasilkan lebih dahsyat dari DoS attack saja.
Kejahatan yang berhubungan dengan nama domain. Nama domain (domain name) digunakan untuk mengidentifikasi perusahaan dan merek dagang. Namun banyak orang yang mencoba menarik keuntungan dengan mendaftarkan domain nama perusahaan orang lain dan kemudian berusaha menjualnya dengan harga yang lebih mahal. Pekerjaan ini mirip dengan calo karcis. Istilah yang sering digunakan adalah cybersquatting. Masalah lain adalah menggunakan nama domain saingan perusahaan untuk merugikan perusahaan lain. (Kasus: mustika-ratu.com) Kejahatan lain yang berhubungan dengan nama domain adalah membuat “domain plesetan”,  yaitu domain yang mirip dengan nama domain orang lain. (Seperti kasus klikbca.com) Istilah yang digunakan saat ini adalah typosquatting.
IDCERT (Indonesia Computer Emergency Response Team)[2]. Salah satu cara untuk mempermudah penanganan masalah keamanan adalah dengan membuat sebuah unit untuk melaporkan kasus keamanan. Masalah keamanan ini di luar negeri mulai  dikenali dengan munculnya “sendmail worm” (sekitar tahun 1988) yang menghentikan sistem email Internet kala itu. Kemudian dibentuk sebuah Computer Emergency Response Team (CERT)[3]. Semenjak itu di negara lain mulai juga dibentuk CERT untuk menjadi point of contact bagi orang untuk melaporkan masalah kemanan. IDCERT merupakan CERT Indonesia.
Sertifikasi perangkat security. Perangkat yang digunakan untuk menanggulangi keamanan semestinya memiliki peringkat kualitas. Perangkat yang digunakan untuk keperluan pribadi tentunya berbeda dengan perangkat yang digunakan untuk keperluan militer. Namun sampai saat ini belum ada institusi yang menangani masalah evaluasi perangkat keamanan di Indonesia. Di Korea hal ini ditangani oleh Korea Information Security Agency.

Bagaimana di Luar Negeri?

Berikut ini adalah beberapa contoh pendekatan terhadap cybercrime (khususnya) dan security (umumnya) di luar negeri.
·         Amerika Serikat memiliki Computer Crime and Intellectual Property Section (CCIPS) of the Criminal Division of the U.S. Departement of Justice. Institusi ini memiliki situs web <http://www.cybercrime.gov> yang memberikan informasi tentang cybercrime. Namun banyak informasi yang masih terfokus kepada computer crime.
·         National Infrastructure Protection Center (NIPC) merupakan sebuah institusi pemerintah Amerika Serikat yang menangani masalah yang berhubungan dengan infrastruktur. Institusi ini mengidentifikasi bagian infrastruktur yang penting (critical) bagi negara (khususnya bagi Amerika Serikat). Situs web: <http://www.nipc.gov>. Internet atau jaringan komputer sudah dianggap sebagai infrastruktur yang perlu mendapat perhatian khusus. Institusi ini memberikan advisory
·         The National Information Infrastructure Protection Act of 1996
·         CERT yang memberikan advisory tentang adanya lubang keamanan (Security holes).
·         Korea memiliki Korea Information Security Agency yang bertugas untuk melakukan evaluasi perangkat keamanan komputer & Internet, khususnya yang akan digunakan oleh pemerintah.

Penutup

Tulisan ini hanya menampilkan sedikit permasalahan yang terkait dengan cybercrime. Tentunya masih banyak permasalahan lain yang belum dibahas pada tulisan singkat ini.

" PR "


3.Two American PR professionals Scott M. Cutlips and Allen H. Center, “PR is a planned effort to influence opinion through good character and responsible performance based upon mutual satisfactory two-way communication“.
4.      Yang artinya : “PR adalah usaha perencanaan untuk memengaruhi pendapat menjadi karakter yang baik dan tanggung jawab pelaksanaan berdasarkan kepuasan komunikasi dua arah antar sesama.
5.      Jadi, dalam memengaruhi seseorang akan sesuatu, kita harus mempunyai karakter yang baik dan harus mempunyai suatu tanggung jawab dalam pelaksaannya, agar mencakupi kebutuhan komunikan. Jika kita sudah bisa memengaruhi komunikan, maka akan tercapai kepuasan antara kedua belah pihak.
6.      Ø Diane Ackerman : The definition of Public Relations is ‘Public Relations practice is the planned and sustained effort to establish and maintain goodwill and mutual understanding between an organization and its publics.
7.      Yang artinya : “Definisi dari PR adalah, Pelatihan PR direncanakan dan dilakukan usaha yang berkelanjutan dan tetap mendirikan dan memertahankan kemauan yang baik dan pengertian satu sama lain diantara organisasi dan publiknya.
8.      Jadi, dalam PR harus dilaksanakan berdasarkan perencanaan terlebih dahulu, lalu harus dilakukan suatu usaha yang kontinyu dalam arti berlarut-larut, agar bisa memengaruhi komunikan, maka Diane Ackerman juga menjelaskan tentang perbedaan PR dengan Advertising. Menurutnya “Public relations is the more difficult “free” version of advertising. It turns out it’s not free after all, however paying for advertising allows you to say what ever you want, public relations is different, this is when others say what they want about you.” Artinya, “PR adalah versi dari kata “bebas” yang lebih kompleks dari pengiklanan. Sebenarnya tidak bebas sepenuhnya, bagaimanapun membayar untuk pengiklanan membolehkan kamu untuk mengatakan apapun yang kamu mau, PR berbeda, berbeda karena orang akan mengatakan apa yang dia inginkan tentang kamu.” PR juga harus menciptakan pengertian satu sama lain antar komunikator dan komunikan.
9.      Ø Joye C.Gordon, “Public Relations is Self Assessment and a Symbolic Interacrionism-Based Alternative.”
10.  Yang Artinya, “PR adalah Taksiran diri dan Simbol dalam Interaksi berdasarkan pilihan yang lain.”
11.  Ø Public Relations News, mendeskripsikan PR dalam lingkungan organisasi,“Public Relations adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap public, mengidentifikasi kebijakan dan prosedur individual dan organisasi yang punya kepentingan public, serta merencanakan dan melaksanakan program aksi dalam rangka mendapatkan pemahaman dan penerimaan public.”
12.  Ø Rex.F.Harlow(1900-1976), mengumpulkan 500 definisi dan menyingkatnya, mencakup elemen konseptual dan operasional :“Public Relations adalah fungsi manajemen tertentu yang membantu membangun dan menjaga lini komunikasi, pemahaman bersama, penerimaan mutual dan krja sama antara organisasi dan publiknya.”
13.  · PR melibatkan manajemen problem atau manajemen isu
14.  · PR membantu manajemen agar tetap responsif dan mendapat informasi terkini tentang opini public
15.  · PR mendefinisikan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani kepentingan public
16.  · PR membantu manajemen tetap mengikuti perubahan dan memanfaatkan perubahan secara efektif.(dalam hal ini, PR sebagai system peringatan dini untuk mengantisipasi arah perubahan (trends))
17.  · PR menggunakan riset dan komunikasi yang sehat dan etis sebagai alat utamanya
18.                     Humas Perusahaan
19.  June 1, 2008 – 2:40 am
20.  HUMAS ADALAH SEGALANYA BAGI PERUSAHAAN
21.  Humas adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi opini, sikap, dan perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur suatu individu atau sebuah organisasi dengan kepentingan publik, dan nmerencanakan serta melaksanakan program aksi untuk memeroleh pengertian dan dukungan public.
22.  Dalam suatu perusahaan, humas (Hubugan Masyarakat) adalah profesi yang memegang kendali agar perusahaan tersebut dapat berjalan dengan baik. Humas dianggap menjadikan perusahaan menjadi lebih baik karena dalam kinerjanya, ia harus bisa membangun citra perusahaan tersebut agar penilaian orang terhadap perusahaan tersebut positif.
23.  Pekerjaaan humas perusahaan bukan saja mengumpulkan artikel, dan terkesan ‘omong doang’, namun dalam pekerjaannya kita harus melakukan hal-hal penting seperti survey tempat, dan melakukan evaluasi tentang apa yang kita lakukan. Jika memang terdapat suatu kesalahan pahaman masyarakat tentang perusahaan tempat dimana humas itu bekerja, maka ia harus bisa mengakali dengan cara apapun untuk mengembalikan citra perusahaan tersebut.
24.  Pekerjaan humas sangat erat kaitannya dengan pers. Apalagi humas perusahaan. Humas perusahaan harus bisa mencari penyebab terjadi kesalah pahaman dengan media massa. Media massa yang hanya ‘asal mencari berita’ biasanya akan menuliskan apapun yang ia ketahui secara sepihak tentang hal yang terjadi pada suatu perusahaan. Memang itu melanggar kode etik jurnalistik, namun biasanya untuk mendapatkan uang, wartawan menulis berita yang seharusnya tidak di tulis. Peran humas disini sangat penting, karena dengan adanya humas kita bisa mengklarifikasi berita yang dianggap salah.
25.  Humas perusahaan harus bisa secerdik mungkin dalam menyusun strategi untuk meningkatkan citra dan reputasi perusahaan, apalagi di zaman yang semakin banyak persaingan ini. Dunia humas saat ini sudah memasuki era yang disebut era kompetisi, di mana pembentukan, pemeliharan dan peningkatan citra (termasuk reputasi) menjadi sangat krusial (penting).
26.  Dengan banyaknya perusahaan, maka persaingan makin ketat. Peran humas, bukan hanya menyebarkan informasi kepada khalayak agar mendapatkan opini dan penangkapan kesan mereka terhadap perusahaan. Humas juga harus bisa membangun kepercayaan khalayak tentang perusahaan. Maka dari itu pekerjaan humas tidak terlepas dari two way communication (Komunikasi dua arah).
27.  Pekerjaan humas tentu saja tidak terlepas dari prinsip komunikasi, yaitu menciptakan suatu komunikasi yang efektif. Keefektifan suatu komunikasi baru akan tercapai bila timbulnya saling pengertian antara komunikasi dan komunikator, atau bisa dikatakan timbulnya persepsi yang sama tentang memaknai suatu hal.
28.  Humas perusahaan adalah tulang punggung perusahaan, jika perusahaan itu ingin mendapatkan reputasi yang baik di mata masyarakat, maka perusahaan itu harus mempunyai humas yang bisa meningkatkan citra perusahaan tersebut, karena perusahaan akan mempunyai citra yang baik, jika humasnya pun baik.

Medi Production Televisi


Konsep dasar
Definisi
PR (Howard Bonham) : suatu seni untuk menciptakan pengertian public yg lbih baik sehingga dpt memperbesar kepercayaan pub thd seseorg / org
Media : sarana atau unit jaringan kerjaalat yang berguna demi kelancaran jalannya suatu proses keg tnt.
PRoduksi media pr : suatu upaya utk menghasilkan program pr memlalui media kom sbg bagian dari fungsi manajemen utk mencapai tuj pr
Tujuan
Memprmudah kegiatan pr dalam menyebarkan info ttg organisasi dan memperoleh kepercayaan public
Kenapa mempermudah? Karena media massa mempunyai coverage yg luas sehingga dapat mengcover individu2 nya tsb. Karena kalau dilakukan orang2 pasti akan memakan waktu yang lama. Sehingga butuh adanya efisiensi waktu dan biaya.
Mningkatakan kapabilitas pro dan efektibitas fungsi pr dalam org.
Efisiensi dana /budget organisasi.
Secara ekonomis, metode kom yang efekti futk menjangkau publikk yang besar dan tersebar adl melalui media baik massa maupun nirmassa(telepon, surat, sifatnya persona), antara lain :
Media cetak : Koran, majalah, bulletin, booklet, leaflet, poster dll.
Medeia elektronik
Jenis2 Media
Audio : siara nradiom audioland, kaset
Audiovisual : televise, film
Multimedia : internet, intranet
Merancang produk TV untuk kegiatan PR :
Jenis2 kegiatan dalam tv
Telop : gambar tidak bergerak
Advertorial, view, landscape
Wawancara : perbincangan tentang topic khusus antara interview dan interviewee yang dapat melibatkan pihak ke 3, biasanya diselipi pesan2 tnt
Jenis2 :
Band interview : petikan wawancara pendek untuk mendukung sajian aktual
Talkshow pebincangan yang bersifat ingotmatif dan mengibur
Reality show : program acara yang bersifat documenter dan nonfiksi (news, show, game, quiz dl)
Variety show : ada scenarionnya
Blocking time : dapat disebut sponsorship, bentuknya lebih kepada event. Sebuah acara penuh
Sponsorship
Video Corporate
Kategori :
Digunakan untuk kepentingan eksternal demi membantu kegiatan depatyemen penjualan, pemasaran, dan PR.
Dibuat untuk kepentingan internal dalam rapat, komunikasi internal dan pelatihan.
Contoh : Venny rose, mempromosikan Kelapagading square (dengan di bawa2 ke seluruh apartment ) METRO TV.
Perbedaan video corporate dengan program siaran
Video corporate memiliki kebebasan editorial karena sepenuhnnya dibuat atas permintaan perusahaan.
Isinya lebih menekankan pada pesan yang bersifat meyakinkan atau propaganda.
Biasanya berupa pernyataan atau wawancara yang dikemas agar menarik perhatian.
Tahapan pembuatan acara tv
Tahapan dalam pembuatan acara tv
Research : pencarian ide awal
The brief : penetapan tujuan
Target audience : penentuan target sasaran.(demografi, geografi, psychografi)
Style of production : penentuan jenis program
Creative approach : penybaran ide kreatif (gambar, talent, sosok, dll
Structure and content : penentuan gagasan dan ekskusi gagasan ( bentuk dan isinya)
Storyboard L visualisasi naskah
Technical: hal2 teknis pada saat pengambilan, (teknis kamera, bagaimana transisisi, zoom in/zoom out dll)
Budget : penentuan budget
Rundown : penyusunan acara dan penunjukan pemain. (guide yang akan dipegang oleh produser)
Tahapan utama pembauatan prog TV
Development : diwawali dengan adanya ide yang dikomunikasikan penentuan budget riset penerjemahan dalam gambar dan persentasi
PRaproduksi : meliputi riset, pemeilihan lokasi, diskusi dengan pihak2 yang terlibat, talent,naskah, story board, menentukan jadwal produksi, merancang setting,m property dan kostum, Menggurus copyright untuk music, gambar yang akan di tampilkan
PRoduksi : shooting, recording dan taping.
Pasca produksi : meliputi editing, melengkapi resolusi gambar dan suara, Menambah effect, finishing touch untuk master edit.
Editing :
Online editing -> live show (dilakukan saat acara berlangsung, dan di ruang control)
Offline editing -> record
Clearing up L membuat duplicat, membuat suart pengantar dan ucapat terimakasih, publikasi, membayar biaya.
Pihak2 yang terlibat dalam produksi TV :
Tim produksi :
Executive producer : pihak yang bertanggung jawab pada pengadaan dana.di beberapa literature (berkaitan dengan lapangan)
Producer : pihak yang bertanggung jawab atas pemeilihan crew yang menangani masalah : kreatif, administrasi, logistic, hokum dan financial. Di beberapa literatur (berkaitan dengan dana)
Director L orang yang mengarahkan pembuatan sebuah produk tayangan (berkaitan dengann shooting, sound dan editing )
Art director : pihak yang menangani konsep dan ide visual
Scriptwriter : pembuat skenaio/naskah
Production manager : penanggung jawab di lapangan.
Kru Teknis :
Camera operator : pihak yang mengorpeasikan kamera untuk mengasilkan gambar yang diinginkan
Grup : pengatur letak kamera
Soundrecordist : pihakpenanggung jawab pada perekaman suara
Lighting director L pihak yang bertanggung jawab pada penataan cahaya
Electrician : pihak yang bertanggung jawab pada supply listrik
Floormanager : sutradara lapangan, pengatur seluruh aktivitas di lokasi syuting.
Vision Mixr : pengantur perpindahan kamera di ruang control
Vision controller : pengatur tampilan layar d ruang control
Sound supervisor : pengatur suara di ruang kontol
Casting director L pengatur penetuan pemain.
Dari vision mixer sampai casting director -à ada di ruang control.
Casting dapat disebut sebagai talent director
Designer : Penanggung jawab lojasi, konstruksi dan dekorasi
Stylist : Pengatur property dan piñata produk
Costume/wardrobe : penanggungjawab dalam pemilihan, penyewaan dan pembelian kostum pemaini
Make up artist : piñata rias pemain
Kru editing :
Offline editor : pihak yang melakukan pengeditan program
Online editor : pihak yang melakukan pengeditan master edit dan penambahan efek
Dubbing mixer : pihak yang mengatur proses pendubbingan
Kru lainnya :
Runner : Tukang disuruh-suruh.
Involving PR dalam hal ini :
Development : - penuh
Praproduksi - penuh
Produksi - supervisi
Post - supervisi
Clean up - penuh
Supervisi : sudah ada belum message yang ingin disampaikan, apakah style nya tepat.
PR biasanya hanya sebagai evaluator saja dalam produksi ini.

Komunikasi Intrapersonal



KOMUNIKASI INTRAPERSONAL
Dalam komunikasi intrapersonal, akan dijelaskab bagaimana orang menerima informasi, mengolahnya, menyumpannya dan menghasilkannya kembali. Proses pengolahan informasi, yang di sini kita sebut komunikasi intrapersonal meliputi sensasi, persepsi, memori, dan berpikir.
1.1 Sensasi
Sensasi berasal dari kata “sense” yang artinya alat pengindraan, yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya. Menurut Dennis Coon, “Sensasi adalah pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal. Simbolis, atau konseptual, dan terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat indera.”
Definisi sensasi, fungsi alat indera dalam menerima informasi dari lingkungan sangat penting. Kita mengenal lima alat indera atau pancaindera. Kita mengelompokannya pada tiga macam indera penerima, sesuai dengan sumber informasi. Sumber informasi boleh berasal dari dunia luar (eksternal) atau dari dalam diri (internal). Informasi dari luar diindera oleh eksteroseptor (misalnya, telinga atau mata). Informasi dari dalam diindera oleh ineroseptor (misalnya, system peredaran darah). Gerakan tubuh kita sendiri diindera oleg propriseptor (misalnya, organ vestibular).
1.2 Persepsi
Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli inderawi (sensory stimuli). Sensasi adalah bagian dari persepsi. Persepsi, seperti juga sensasi ditentukan oleh faktor personal dan faktor situasional. Faktor lainnya yang memengaruhi persepsi, yakni perhatian.
Perhatian (Attention)
Perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesdaran pada saat stimuli lainnya melemah (Kenneth E. Andersen)
Faktor Eksternal Penarik Perhatian
Hal ini ditentukan oleh faktor-faktor situasional personal. Faktor situasional terkadang disebut sebagai determinan perharian yang bersifat eksternal atau penarik perhatian (attention getter) dan sifat-sifat yang menonjol, seperti :
  • Gerakan secara visual tertarik pada objek-objek yang bergerak.
  • Intensitas Stimuli, kita akan memerharikan stimuli yang menonjol dari stimuli yang lain
  • Kebauran (Novelty), hal-hal yang baru dan luar biasa, yang beda, akan menarik perhatian.
  • Perulangan, hal-hal yang disajikan berkali-kali bila deisertai sedikit variasi akan menarik perhatian.
Faktor Internal Penaruh Perhatian
Apa yang menjadi perhatian kita lolos dari perhatian orang lain, atau sebaliknya. Ada kecenderungan kita melihat apa yang ingin kita lihat, dan mendengar apa yang ingin kita dengar. Perbedaan ini timbul dari faktor-faktor yang ada dalam diri kita. Contoh-contoh faktor yang memengaruhi perhatian kita adalah :
  • Faktor-faktor Biologis
  • Faktor-faktor Sosiopsikologis.
  • Motif Sosiogenis, sikap, kebiasaan , dan kemauan, memengaruhi apa yang kita perhatikan.
Kenneth E. Andersen, menyimpulkan dalil-dalil tentang perhatian selektif yang harus diperhatikan oleh ahli-ahli komunikasi.
  1. Perhatian itu merupakan proses aktif dan dinamis, bukan pasif dan refleksif.
  2. Kita cenderung memerhatikan hal-hal tertentu yang penting, menonjol, atau melibatkan kita.
  3. Kita menaruh perhatian kepada hal-hal tertentu sesuai dengan kepercayaan, sikat, nilai, kebiasaan, dan kepentingan kita.
  4. Kebiasaan sangat penting dalam menentukan apa yang menarik perhatian, tetapi juga apa yang secara potensial akan menarik perhatian kita.
  5. Dalam situasi tertentu kita secara sengaja menstrukturkan perilaku kita untuk menghindari terpaan stimuli tertentu yang ingin kita abaikan
  6. Walaupun perhatian kepada stimuli berarti stimuli tersebut lebih kuat dan lebih hidup dalam kesadaran kita, tidaklah berarti bahwa persepi kita akan betul-betul cermat.
  7. Perhatian tergantung kepada kesiapan mental kita,
  8. Tenaga-tenaga motivasional sangat penting dalam menentukan perhatian dan persepsi.
  9. Intesitas perhartian tidak konstan
  10. Dalam hal stimuli yang menerima perhatian, perhatian juga tidak konstan.
  11. Usaha untuk mencurahkan perhatian sering tidak menguntungkan karena usaha itu sering menuntut perhatian
  12. Kita mampu menaruh perhatian pada berbagai stimuli secara serentak.
  13. Perubahan atau variasi sangat penting dalam menarik dan memertahankan perhatian
Faktor-faktor Fungsional yang Menentukan Persepsi
Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal lain yang termasuk apa yang ingin kita sebut sebagai faktor-faktor personal. Yang menentukan persepsi bukan jenis atau bentuk stimuli, tetapi karakteristik orang yang memeberikan respons pada stimuli itu.
Kerangka Rujukan (Frame of Reference)
Sebagai kerangka rujukan. Mula-mula konsep ini berasal dari penelitian psikofisik yang berkaitan dengan persepsi objek. Dalam eksperimen psikofisik, Wever dan Zener menunjukan bahwa penilaian terhadap objek dalam hal beratnya bergantung pada rangkaian objek yang dinilainya. Dalam kegiatan komunikasi kerangka rujukan memengaruhi bagaimana memberi makna pada pesan yang diterimanya.
Faktor-faktor Struktural yang Menentukan Persepsi
Faktor-faktor structural berasal semata-mara dari sifar stimuli fisik dan ekfek-efek saraf yang ditimbulkanny pada system saraf individu. Para psikolog Gestalat, seperti Kohler, Wartheimer, dan Koffka, merumuskan prinsip-prinsip persepsi yang bersifat structural. Prinsip-prinsip ini kemundian terkenal dengan nama teori Gestalt. Menurut teori Gestalt, mempersepsi sesuatu, kita mempersepsikannya sebagai suatu keseluruhan. Dengan kata lain, kita tidak melihat bagian-bagiannya. Jika kia ingin memahami suatu peristiwa, kita tidak dapat meneliti fakta-fakta yang terpisah; kita harus memandangnya dalam hubungan keseluruhan
***
Krech dan Crutchfield merumuskan dalil persepsi, menjadi empat bagian :
  1. Dalil persepsi yang pertama : Persepsi bersifat selektif secara fungsional. Berarti objek-objek yang mendapatkan tekanan dalam persepsi kita biasanya objek-objek yang memenuhi tujuan individu yang melakukan persepsi
  2. Dalil persepsi yang kedua : Medan perceptual dan kognitif selalu diorganisasikan dan diberi arti. Kita mengorganisasikan stimuli dengan melihat konteksnya. Walaupun stimuli yang kita terima itu tidak lengkap, kita akan mengisinya dengan interprestasi yang konsisten dengan rangkaian stimuli yang kita persepsi.
  3. Dalil persepsi yang ketiga : Sifat-sifat perseptual dan kognitif dari substruktur ditentukan pada umumnya oleh sifat-sifat struktur secara keseluruhan. Jika individu dianggap sebagai anggota kelompok, semua sifat individu yang berkaitan dengan sifat kelompok akan diperngaruhi oleh keanggotaan kelompolmua dengan efek berupa asimilasi atau kontras.
  4. Dalil persepsi yang keempat : Objek atau peristiwa yang berdekatan dalam ruang dan waktu atau menyerupai satu sama lain, cenderung ditanggapi sebagai bagian dari struktur yang sama. Dalil ini umumnya betul-betul bersifat structural dalam mengelompokkan objek-objek fisik, seperti titik, garis, atau balok.
Pada persepsi sosial, pengelompokan tidak murni structural; sebab apa yang dianggap sama atau berdekatan oleh seorang individu, tidaklah dianggap sama atau berdekatan dengan individu yang lainnya. Dalam komunikasi, dalil kesamaan dan kedekatan ini sering dipakai oleh komunikator untuk meningkatkan kredibilitasnya, atau mengakrabkan diri dengan orang-orang yang punya prestise tinggi. Jadi, kedekatan dalam ruang dan waktu menyebabkan stimuli ditangapi sebagai bagian dari struktur yang sama. Kecenderungan untuk mengelompokan stimuli berdasarkan kesamaan dan kedekatan adalah hal yang universal.
1.3 Memori
Dalam komunikasi Intrapersonal, memori memegang peranan penting dalam memengaruhi baik persepsi maupun berpikir. Memori adalah system yang sangat berstruktur, yang menyebabkan organisme sanggup merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya (Schlessinger dan Groves). Memori meleawai tiga proses:
  1. Perekaman (encoding) adalah pencatatan informasi melalui reseptor inera dan sirkit saraf internal.
  2. Penyimpanan (strorage) adalah menentukan berapa lama informasi itu berada berserta kita, dalam bentuk apa, dan di mana. Pe
  3. Pemanggilan (retrieval), dalam bahasa sehari-hari, mengingat lagi, adalah menggunakan informasi yang disimpan
Jenis-jenis Memori
Pemanggilan diketahui dengan empat cara :
  1. Pengingatan (Recall), Proses aktif untuk menghasilkan kembali fakta dan informasi secara verbatim (kata demi kata), tanpa petunjuk yang jelas.
  2. Pengenalan (Recognition), Agak sukar untuk mengingat kembali sejumlah fakta;lebih mudah mengenalnya.
  3. Belajar lagi (Relearning), Menguasai kembali pelajaran yang sudah kita peroleh termasuk pekerjaan memori.
  4. Redintergrasi (Redintergration), Merekontruksi seluruh masa lalu dari satu petunjuk memori kecil.
Mekanisme Memori
Ada tiga teori yang menjelaskan memori :
  1. Teori Aus (Disuse Theory), memori hilang karena waktu. William James, juga Benton J. Underwood membuktikan dengan eksperimen, bahwa “the more memorizing one does, the poorer one’s ability to memorize” – makin sering mengingat, makin jelek kemampuan mengingat.
  2. Teori Interferensi (Interference Theory), Memori merupakan meja lilin atau kanvas. Pengalaman adalah lukisan pada menja lilin atau kanvas itu. Ada 5 hal yang menjadi hambatan terhapusnya rekaman : Interferensi, inhibisi retroaktif (hambatan kebelakang), inhibisi proaktif (hambatan kedepan), hambatan motivasional, dan amnesia.
  3. Teori Pengolahan Informasi ( Information Processing Theory), menyatakan bahwa informasi mula-mula disimpan pada sensory storage (gudang inderawi), kemudian masuk short-term memory (STM, memory jangka pendek; lalu dilupakan atau dikoding untuk dimasukan pada Long-Term Memory (LTM, memori jangka panjang)
1.4 Berpikir
Apakah berpikir itu?
Dalam berpikir kita melibat semua proses yang kita sebut sensasi, persepsi, dan memori. Berpikir merupakan manipulasi atau organisasi unsure-unsur lingkungan dengan menggunakan lambing-lambang sehingga tidak perlu langsung melakukan kegiatan yang tampak. Berpikir menunjukan berbagai kegiatan yang melibatkan penggunaan konsep dan lambang, sebagai pengganti objek dan peristiwa. Berpikir kita lakukan untuk memahami relaitas dalam rangka mengambil keputusan (decision making), memecahkan persoalan (problem solving). Dan menghasilkan yang baru (creativity).
Bagaimana Orang Berpikir?
Ada dua macam berpikir:
  1. berpikir autistik, dengan melamun, berfantasi, menghayal, dan wishful thinking. Dengan berpikir autistic prang melarikan diri dari kenyataan dan melihat hidup sebagai gambar-gambar fantastis.
  2. berpikir realistic, disebut juga nalar (reasoning), ialah berpikir dalam rangka menyesuaikan diri dengan dunia nyara.
  3. Floyd L. Ruch, menyebutkan tiga macam berpikir realistic :
  1. Berpikir deduktif : mengambil kesimpulan dari dua pernyataan, dalam logika disebutnya silogisme.
  2. Berpikir Induktif : Dimulai dari hal-hal yang khusu kemundian mengambil kesimpulan umum; kita melakukan generalisasi.
  3. Berpikir evaluatif : berpikir kritis, menilai baik-buruknya, tepat atau tidaknya suatu gagasan, kita tidak menmbah atau mengurangi gagasan, namun menilainya menurut kriteria tertentu.
Menetapkan Keputusan (Decision Making)
Salah satu fungsi berpikir adalah menetapkan keputusan. Keputusan yang kita ambil beraneka ragam. Tanda-tanda umumnya:
  1. Keputusan merupakan hasil berpikir, hasil usaha intelektual
  2. keputusan selalu melibatkan pilihan dari berbagai alternative
  3. keputusan selalu melibatkan tindakan nyata, walaupun pelaksanaanya boleh ditangguhkan atau dilupakan.
Faktor-faktor personal amat menentukan apa yang diputuskan, antara lain :
  1. Kognisi, kualitas dan kuantitas pengetahuan yang dimiliki
  2. Motif, amat memengaruhi pengambilan keputusan
  3. Sikap, juga menjadi faktor penentu lainnya.
Memecahkan persoalan (Problem Solving)
Proses memecahkan persoalan berlangsung melalui lima tahap :
  1. Terjadi peristiwa ketika perilaku yang biasa dihambat Karena sebab-sebab tertentu
  2. Anda mencoba menggali memori anda untuk mengatahui cara apa saja yang efektif pada masa lalu
  3. pada tahap ini, anda mencoba seluruh kemungkinan pemecahan yang pernah anda ingat atau yang dapat anda pikirkan.
  4. Anda mulai menggunakan lambing-lambang vergal atau grafis untuk mengatasi masalah
  5. Tiba-tiba terlintas dalam pikiran anda suatu pemecahan. Pemecahan masalah ini biasa disebut Aha-Erlebnis (Pengalaman Aha), atau lebih lazim disebut insight solution.
Faktor-faktor yang Memengaruhi Proses Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah dipengaruhi faktor-faktrot situasional dan personal. Faktor-faktor situasional terjadi, misalnya, pada stimulus yang menimbulkan masalah. Pengaruh faktor-faktor biologis dan sosiopsikologis terhadap proses pemecahan masalah. Contohnya :
  1. Motivasi. Motivasi yang rendah lebih mengalihkan perhatian. Motivasi yang tinggi membatasi fleksibilitas.
  2. Kepercayaan dan sikap yang salah. Asumsi yang salah dapat menyesatkan kita.
  3. Kebiasaan. Kecenderungan untuk memertahankan pole berpikir tertentu, atau misalnya melihat masalah dari satu sisi saja, atau kepercayaan yang berlebihan dan tanpa kritis pada pendapat otoritas, mengahambat pemecahan masalah yang efisien.
  4. Emosi. Dalam menghadapi berbagai situasi, kita tanpa sadar sering terlibat secara emosional. Emosi mewarnai cara berpikir kita. Kita tidak pernah berpikir betul-betul secara objektif.
Berpikir Kreatif (Creative Thinking)
Berpikir kreatif menurut James C. Coleman dan Coustance L. Hammen, adalah “thinking which produces new methods, new concepts, new understanding, new invebtions, new work of art.” Berpikir kreatif harus memenui tiga syarat:
  1. Kreativitas melibatkan respons atau gagasan yang baru, atau yang secara statistic sangat jarang terjadi. Tetapi kebauran saja tidak cukup.
  2. Kreativitas ialah dapat memecahkan persoalan secara realistis.
  3. Kreativitas merupakan usaha untuk memertahankan insight yang orisinal, menilai dan mengembangkannya sebaik mungkin.
Ketika orang berpikir kreatif, cara berpikir yang digunakan adalah berpikir analogis. Guilford membedakan antara berpikir kreatif dan tak kreatif dengan konsep konvergen dan divergen. Kata Guilford, orang kreatif ditandai dengan cara berpikir divergen. Yakni, mencoba menghasilkan sejumlah kemungkinan jawaban. Berpikir konvergen erat kaitannya dengan kecerdasan, sedangkan divergen kreativitas. Berpikir divergen dapat diukur dengan fluency, flexibility, dan originality.
Proses Berpikir Kreatif
Para psikolog menyebutkan lima tahap berpikir kreatif :
  1. Orientasi : Masalah dirumuskan, dan aspek-aspek masalah diidentifikasi
  2. Preparasi : Pikiran berusaha mengumpulkan sebanyak mungkin informasi yang relevan dengan masalah.
  3. Inkubasi : Pikiran beristirahat sebentar, ketika berbagai pemecahan berhadapan dengan jalan buntu. Pada tahap ini, proses pemecahan masalah berlangsung terus dalam jiwa bawah sadar kita.
  4. Iluminasi : Masa Inkubasi berakhir ketika pemikir memperoleh semacam ilham, serangkaian insight yang memecahkan masalah. Ini menimbulkan Aha Erlebnis.
  5. Verifikasi : Tahap terakhir untuk menguji dan secara kritis menilai pemecahan masalah yang diajukan pada tahan keempat.
Faktor-faktor yang Memengaruhi Berpikir Kreatif
Berpikir kreatif tumbuh subur bila ditunjang oleh faktor personal dan situasional. Menurut Coleman dan Hammen, faktor yang secara umum menandai orang-orang kreatif adalah :
1. Kemampuan Kognitif : Termasuk di sini kecerdasan di atas rata-rata, kemampuan melahirkan gagasan-gagasan baru, gagasan-gagasan yang berlainan, dan fleksibilitas kognitif
2. Sikap yang terbuka : orang kreatif mempersiapkan dirinya menerima stimuli internal maupun eksternal.
3. Sikap yang bebas, otonom, dan percaya pada diri sendiri : orang kreatif ingin menampilkan dirinya semampu dan semaunya, ia tidak terikat oleh konvensi-kovensi. Hal ini menyebabkan orang kreatif sering dianggap “nyentrik” atau gila.
Selain faktor lingkungan psikososial, beberapa peneliti menjukan adanya faktor situasional lainnya. Maltzman menyatakan adanya faktor peneguhan dari lingkungan. Dutton menyebutkan tersedianya hal-hal istimewa bagi manusia kreatif, dan Silvano Arieti menekankan faktor isolasi dalam menumbuhkan kreativitas.